MENGHINDARI RABIES: Apa yang Harus Kita Lakukan?

Dinas Kabupaten Sikka mencatat jumlah kasus warga positif rabies semakin bertambah selama tahun 2023. Sampai hari Kamis 6 Juli 2023, data spesimen positif rabies menembus 36 kasus dari posisi pertengahan Juni yang lalu sebanyak 27 spesimen positif rabies. Jumlah ini mengalami peningkatan dari pertengahan Juni 2023 yang mencapai 27 kasus positif.Sembilan kasus baru ini, ungkapnya, terjadi di Juni hingga pertengahan Juli, menyebar di sejumlah wilayah, yakni Kelurahan Waiorotang, Desa Wairkoja, Kelurahan Madawat, Desa Watumilok, Desa Munerana, dan Desa Watuliwung.

Ancaman Serius di Kabupaten Sikka, Kasus Positif Rabies Bertambah Jadi 36 – Pos-kupang.com (tribunnews.com)

Dalam OBAT (Obrolan Sehat) Klinik Utama Agradece yang dilakukan pada tanggal 1 Mei 2024, dr. Asep Purnama, Sp.PD-FINASIM menegaskan bahwa Sikka suda benar-benar darurat rabies dan butuh penanganan yang serius.

Lalu siapa yang salah?? Tentu pemilik anjing yang kurang bertanggung jawab akan hewan peliharaannya, dan anjing juga hanya sebagai korban. Sampai saat ini total sampel atas spesimen otak anjing yang dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, Bali ada 49 sampel. Belum ada tambahan. Untuk Kasus Seperti ini, sebaiknya warga yang memiliki hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, dan kera segera ikat dan dikandangkan. Hal ini untuk mencegah dan mengurangi penyebaran virus rabies.

Dan berikut adalah strategi pencegahan virus rabis yang di sampaikan oleh dr. Asep Purnama, Sp.PD-FINASIM dalam obrolan sehat Klinik Agradece.

Strategi Pencegahan
• Pre-exposure prophylaxis [PrEP]
• Vaksin Anti Rabies [VAR]
• Post-exposure prophylaxis [PEP]
• Cuci luka
• Vaksin Anti Rabies [VAR]
• Serum Anti Rabies [SAR] jika ada indikasi

Pre Exposure Prophylaxis [PrEP]
• PrEP adalah vaksinasi yang diberikan untuk mereka
yang mempunyai risiko terpapar virus rabies
• PrEP direkomendasikan
1. Individu yang berisiko tinggi akibat pekerjaannya
2. Populasi yang tinggal di daerah endemis rabies
dimana akses PEP sulit,
3. Kejadian gigitan anjing > 5% per tahun
4. Adanya rabies kelelawar

Post Exposure Prophylaxis [PEP]
• PEP meliputi:
• Pencucian dan perawatan luka
• Pemberian VAR dilakukan segera setelah paparan
• Jika ada indikasi:
• Pemberian SAR [Pajanan Kategori III & Risiko Tinggi]

Tata Laksana Gigitan HPR
• Wound toilet
• Cuci luka dengan sabun
• Keringkan
• Bubuhi alkohol, jodium tincture
• Wound treatment*
• Antibiotika, ATS, Analgetik
• Pasteur treatment
• VAR dan atau SAR

Prinsip Cuci Luka
• Lakukan pada semua kasus GHPR
• Cuci luka dengan air mengalir & sabun 10-15 menit
• Hindari tindakan invasif seperti menyikat luka
• Golden period cuci luka 12 jam. Namun tetap lakukan,
meski terlambat
• Setelah cuci luka, berikan betadin atau antiseptik
• Luka gigitan tidak boleh dijahit, bila sangat diperlukan
lakukan jahitan situasi

Apakah Vaksin itu aman dan tidak ada efek samping? oh tentu!

Pemberian Vaksin Anti Rabies
• Tidak ada kontraindikasi absolut
• Bisa diberikan pada ibu hamil, ibu
menyusui, anak, lansia
• Semakin cepat semakin baik.
Bersaing antara kecepatan
pembentukan antibodi dengan
perjalanan virus rabies
• Pemberian VAR hari ke-21 dapat
dihentikan bila HPR tetap sehat pada
hari ke-14
• Merupakan active immunization

Pemberian Serum Anti Rabies
• Diberikan pada luka gigitan HPR risiko tinggi
[Kategori III, WHO]
• Injeksikan [infiltrasi] SAR di semua luka yang ada,
sisanya disuntikan secara intramuskular
bersamaan dengan pemberian VAR hari ke-0
• Bila jumlah sedikit, SAR dapat diencerkan
dengan normal saline (NaCl 0,9%) atau D5%*
• Diberikan secara infiltrasi sebelum melakukan
tindakan jahitan situasi pada luka
• Merupakan Passive Immunization

Sekian penyampaian dari dr. Asep Purnama, Sp.PD-FINASIM untuk mencegah penyebaran virus rabies yang sangat mematikan ini.

Dan di akhir acara dr. Asep Purnama juga memberikan susu dan doorprize kepada para sahabat Agradece yang sudah  hadir dalam OBAT (Obrolan Sehat) Klinik Utama Agradece. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada media-media yang turut membantu agar menyadarkan masyarakat Sikka akan bahayanya rabies.